Kamis, 10 Maret 2016

Ikan Lele "Cat Fish" (Bahan Masakan)

Lele (clarias), ikan lele mempunyai nama yang berbeda di setiap daerah di Indonesia antara lain : ikan lele (jawa), ikan kalang (sumatera barat), ikan maut (gayo), ikan seungko (Aceh), ikan sibakut (karo), ikan pintet (kalimantan selatan), ikan keling / ikan cepi (sulawesi selatan), sedangkan di negara lain misalnya Malaysia namanya ikan keli, mali (afrika), plamond (Thailand) catfish, siluroid, mudfish dalam bahasa Inggris. 

Ikan lele tubuhnya licin memanjang dan tidak bersisi, kepalanya keras dengan mata yang kecil dan mulut yang lebar, dilengkapi dengan empat pasang sungut dan yang paling khas adalah patil, yakni tulang yang tajam pada sirip dadanya. Ikan lele bisa mencapai panjang 1 - 1,6 m dan beratnya 2 kg.


Ikan lele hidup di air tawar habitat alaminya di sungai, rawa, telaga, waduk dan disawah juga. Karena bernilai ekonomi ikan lele banyak di budidayakan , selain itu lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat, lele dumbo merupakan yang populer sebagai ikan ternak, lele dumbu jenis lele yang didatangkan dari Afrika. 

Ikan lele termasuk ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya hingga mampu hidup di air dengan kualitas yang sudah tercemar.

Ikan lele mengandung VItamin D yang cukup tinggi. Ikan lele hasil budi daya mengandung asam lemak omega-3 yang rendah namun memiliki asam lemak omega-6 yang tinggi. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Pengolahan yang paling populer adalah dengan digoreng.
Load disqus comments

0 comments